![Walikota Tangerang H Arief R Wismanyah berdialog serius dengan Camat Periuk Rudi Heryadi membahas penanggulangan banjir di wilayah kecamatan itu saat meninjau lokasi banjir di wilayah Kecamatan Periuk. [nuz]](https://i0.wp.com/probenteng.com/wp-content/uploads/2016/02/walikota-tinjau-banjir.jpg?resize=540%2C319)
Walikota Tangerang H Arief R Wismanyah berdialog serius dengan Camat Periuk Rudi Heryadi membahas penanggulangan banjir di wilayah kecamatan itu saat meninjau lokasi banjir di wilayah Kecamatan Periuk. [nuz]
“Tiap hari, tiap malem, kalo udah dapet informasi dari BMKG dan BPBD ada hujan, nih kita-kita gak bisa tidur dan gak enak makan. Makanya tadi subuh saya liat tuh hujan gak berenti-berenti, saya bangun jam 4 dan liat Pak Nana (Kepala DBMSDA Kota Tangerang, red) sudah mantau di Danau Bulakan, akhirnya kita ketemuan di sana,” kata H Arief saat menyampaikan pembukaan kegiatan safari pembangunan di GOR Perumahan Total Persada, Rabu (17/2).
Sebagai upaya mengurangi banjir pihaknya telah berkoordinasi dengan pusat, selain itu disiapkan pompa penyedot air yang diaktifkan setiap hari guna terus mengurangi debit air di Situ Bulakan. Dengan begitu diharapkan ketika hujan besar tiba, danau dapat menampung air dari masyarakat.
Diungkapkan Arief, ternyata permasalahan banjir yang melanda Total Persada salah-satunya disebabkan menumpuknya eceng gondok di Kali Cirarab. Langkah langsung yang dilakukan yakni dengan melebarkan sebagian Kali Leduk untuk membantu kelancaran air.
“Tahun ini kita Insya Allah pengen ada pengerjaan turap, ditambah pembangunan pipa air di Kali Leduk. Oleh karena itu kita akan mempersiapkan 4 pompa penyedot air berkapasitas masing-masing 500 liter per detik, jadi totalnya 2 meter kubik per detik. Dengan harga satu setengah milyar rupiah per pompa,” katanya yang dibalas tepuk-tangan warga.
Dikatakannya, kasus banjir di Perumahan Total Persada memang dikatakannya tak mudah, sebab kondisi perumahan yang lebih rendah dari kali di sisinya, namun pihaknya tetap akan mencari solusinya.
Sebagai sambutan terakhir Arief mengutarakan bahwa dalam menangani banjir tak hanya diserahkan seluruhnya kepada pemda, sebaiknya ada turut-campur warga. Di antaranya dengan membuat lubang biopori yang sederhana, serta tak sembarangan membuang sampah di kali. [nuz]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.