
Sejumlah mobil salah jalan masuk tol menuju Bitung, padahal berniat ke Jakarta, terpaksa mereka masuk tol dan keluar Bitung untuk kembali masuk tol menuju Jakarta. [wawan]
Cerita sesaat penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah yang lalu setiap pengguna Tol Jakarta-Merak diwajibkan membayar jasa penggunaan tol di gerbang tol masing-masing tujuan keluar yang membuahkan kemacetan arus lalulintas di jalan-jalan protokol Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, telah banyak diberita media-massa cetak dan elektronika.
Karenanya pengguna jalan pun kini telah bisa memakluminya, meskipun dengan nada menggerutu atas kebijakan yang rada-rada menyusahkan mereka itu.
Ternyata kebingungan dan kesalahan memilih jalan menuju tol atau jalan alteri sampai lima hari pasca penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah, masih terjadi di kawasan Lippo Karawaci.
Banyak pengendara mobil dari Supermal Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, yang akan menuju Kota Tangerang atau Jakarta menjadi salah pilih jalan, yang berbuntut jarak tempuh mereka menjadi jauh dan terjebak kemacetan.
Pasalnya, selama ini pengendara asal Kota Tangerang dan DKI Jakarta, selepas dari kawasan Supermal Lippo Karawaci saat pulang dengan menggunakan tol, pasti mengarahkan kendaraannya masuk lajur jalan menuju jalan tol, yang berakses dua tujuan. Yaitu sebelah barat menuju Bitung sampai Merak dan sebelah timur menuju Kota Tangerang dan Jakarta.
Akses tol sebelah timur, terkait penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah ditutup karena belum menyediakan loket tolnya. Pihak pengelola tol sebenarnya sudah memasang papan pengumuman yang ditempatkan jalan menuju tol, tetapi seringkali pengendara tak membacanya.
Akibatnya, pengendara main mengarahkan kendaraannya menuju tol, padahal mereka akan menuju Kota Tangerang atau Jakarta. Praktis, saat mendekati loket tol mereka terkejut karena arah menuju Kota Tangerang dan Jakarta telah ditutup. Mereka pun tak bisa mundur karena di belakang mobil mereka sudah tertahan mobil pengendara lainnya.
Akhirnya, tak ada jalan lain, kecuali masuk tol dan menuju Bitung. Nantinya, setelah di Bitung keluar tol dan memutar di Jl Raya Serang untuk masuk kembali ke tol menuju Kota Tangerang atau Jakarta. Cara ini memakan waktu lama karena arus lalulintas di Bitung selalu macet.
M Yani, supir mobil boks yang salah jalan, misalnya mengaku dirinya tidak memperhatikan tulisan yang terpasang di jalan menuju tol yang menunjukan arah Jakarta dan Kota Tangerang. “Ya apeslah…” katanya.
Diakui Agus Hidayat, pengendara lainnya, mengharapkan Pintu Tol Lippo Karawaci sebaiknya dibuka kembali karena akan memperlancar arus kendaraan di kawasan Lippo, Jl Imam Bonjol, dan Jl Raya Legok. Sebab, dengan alihkan mobil menuju tol ke Kota Tangerang dan Jakarta memanfaatkan Loket Tol Karawaci menyebabkan kemacetan luar-biasa di Jl Raya Legok dan Jl Imam Bonjol.
Jangan sampai gara-gara penghapusan Gerbang Tol Karang Tengah, tambah Taufik, pengendara lainnya, malah membuat kesulitan berkendara kepada pengendara lainnya.
“Kini dari Binong, Kabupaten Tangerang menuju Cikokol di Kota Tangerang, sejauh 7 km saja, harus ditempuh sampai tiga jam, kan keterlaluan…” papar Sidik, warga Binong yang setiap hari bolak-balik ke Cikokol.
Akhirnya, pengendara yang biasa memanfaatkan Gerbang Tol Lippo menuju Kota Tangerang dan Jakarta, mengharapkan pihak pengelola tol bersama Lippo Karawaci, bisa mengupayakan loket gerbang tol Lippo agar memudahkan mereka, sekaligus memperlancar arus lalulintas di Jl Raya Legok dan Jl Imam Bonjol. [wawan]
1 Komentar
Bagus infonya… thanks