Dari total 396 unit rumah yang terbagi dari 4 twin blok, sudah seluruhnya terisi penuh. Kebanyakan dihuni kaum pekerja buruh pabrik atau wirausaha kecil. Hal ini menunjukan betapa dibutuhkannya Rusunawa di Kota Tangerang bagi warga kalangan ekonomi menengah ke bawah.
“Saat ini rumah yang tersedia sudah penuh, kita pun sudah menempelkan pemberitahuannya. Adapun bagi calon penghuni yang sebelumnya sudah menyerahkan berkas akan dihubungi lagi nanti, tentunya sesuai urutan penyerahan berkas,” kata Padimin, Petugas Pengelola Rusunawa Gebang Raya, Jumat (20/1/2017).
Diutarakan tingginya peminat penyewa Rusunawa Gebang Raya utamanya dikarenakan harga sewa per bulannya yang murah. Selain itu fasilitas yang disediakan pun cukup baik, serta lokasinya yang strategis.
Sebab itu, jangan heran bila sampai saat ini terdapat sedikitnya 300 berkas permohonan untuk pengisian kamar di rusun ini yang telah diajukan warga kepada pengelola rusun.
Padimin memaparkan per bulannya penghuni dikenakan biaya sewa Rp 300 ribu 1, selanjutnya Rp 290 untuk lantai 2, Rp 280 lantai 3, Rp 270 lantai 4, dan Rp 260 ribu untuk lantai 5.
Hal inilah yang diinginkan banyak warga khususnya berpenghasilan rendah, seperti Ferri, Penghuni Blok D Rusunawa Gebang Raya. Penghasilannya sebagai penjual celana terbilang pas-pasan berkisar Rp 1,8 juta–Rp 2,5 juta per bulan, pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Kalau di sini terbilang masih mendingan, karena sewa rumahnya tak mahal, beda dengan sewa kontrakan yang kini minimal Rp 500 ribu per bulan. Belum buat makan dan lainnya,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ny Iroh, Penghuni Rusunawa Gebang Raya lainnya, “Bagi saya buruh pabrik memang mencari hunian yang murah seperti ini. Banyak teman saya sesama buruh yang ngontrak tapi pengen pindah ke sini tapi penuh. Kalau bisa di tambah lagi rusun-rusun sepeti ini,” pungkasnya. [ashar]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.