
Jalan penghubung menuju Jembatan Kedaung dari Jl Iskandar Muda terkategori sempit sehingga tak bisa dilintasi mobil berbarengan dari dua arah. [hayat]
Pemantauan ProBENTENG ke sekitar kawasan jembatan, Sabtu (8/7/2017), melihat terdapat kendala untuk pengoperasian Jembatan Kedaung karena jalan penghubung dari jembatan ke Jl Iskandar Muda terkategori sangat sempit hanya selebar 2,7 meter dan sinkron dengan bibir jalan jembatan.
Memang ada ada satu jalan lainnya di kawasan ini dengan lebar sama, tetapi kelurusan jalannya juga tak sinkron dengan bibir jembatan. Tentu ini perlu pembangunan dan perbaikan jalan penghubungnya oleh Pemkot Tangerang.
Dengan kondisi ini, praktis mobil yang akan melintas jembatan nantinya akan tertahan di jalan sempit tersebut dan bisa-bisa menyebabkan kecelakaan lalulintas.
“Bagaimana bisa difungsikan jembatan itu, bila selepas jembatan langsung dihadapkan jalan yang sempit ini…” ujar Deki, warga RT 02/RW 01 Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Jembatan Kedaung yang dibangun Pemprop Banten senilai Rp 36 miliar sejak 3 bulan lalu selesai, namun jembatan itu sampai saat ini masih ditutup sehingga mobil dan sepeda motor tak bisa melintas. Jembatan sepanjang 90 meter ini memiliki lebar badan jalan 7 meter.
Di bibir jembatan masuk wilayah Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, sangat luas karena berakses langsung ke Jl Kedaung Barat. Namun, di ujung jembatan masuk wilayah Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, dari bibir jembatan ke Jl Iskandar Muda harus melalui Jl Kelurahan Kedaung Baru sejauh 60 meter dengan kelebaran hanya 2,7 meter dan kelurusannya tak sinkron.
Warga Kedaung Baru mengharapkan Pemkot Tangerang bisa segera menganggarkan pembangunan jalan penghubung dengan perbaikan dan pelebarannya.
Warga sendiri merasa aneh dengan kebijakan Pemkot Tangerang yang tak melakukan pembangunan jalan penghubung itu karena secara kasat mata pembangunan Jembatan Kedaung bisa diamati dari bulan ke bulan, sehingga ada waktu untuk penganggaran pembangunan jalan penghubungnya.
Padahal, tambah warga, kalangan DPRD Kota Tangerang pun telah memberi sorotan tajam atas terseok-seok pembangunan jembatan yang telah diimpi-impikan warga Kecamatan Sepatan Timur dan Kecamatan Neglasari sejak belasan tahun lalu. [hayat]
1 Komentar
pak gub tolong diperhatikan pak…
dan untuk media tolong di share terus masalah ini sampai selesai klo bisa sampai ke gubenurnya baca.
moso bangun jembatan lebih cepet bngun LRT dan MRT..hihihi