
Anggota Komisi X DPRRI berfoto bersama Dewan Guru SMPN 1 Kelapa Dua saat berkunjung ke sekolah itu. [wawan]
Rombongan Komisi X DPRRRI datang didampingi jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dan disambut Kepala SMPN 1 Kelapa Dua, komite sekolah, dewan guru dan para siswa. Sontak kunjungan pun berlangsung meriah.
Maksud kunjungan sendiri adalah untuk mengetahui problematik dari sekolah model yang ditetapkan Kemendikbud RI di SMPN ini, yang akhirnya menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri
Hj Nina Yunivona SPd MM, Kepala SMPN 1 Kelapa Dua, saat penyambutan, mengakui sekolahnya telah ditunjuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi sekolah model dan SMPN 1 Kelapa Dua pun sudah menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
Namun begitu, kata dia, sekolahnya masih memerlukan perhatian dari pemerintah. Di antaranya masih ada beberapa kelengkapan sekolah yang kurang refresentatif, masih banyak guru honor yang harus diperhatikan, dan bantuan dana BOS yang masih sering terlambat turunnya.
“Mengenai UNBK, ini sangat urgen diperhatikan karena sekolah kami dan sekolah lainnya masih banyak yang kekurangan komputer, sehingga perlu mendapat bantuan,” ucapnya.
Erdiansyah, Wakil Ketua Rombongan Komisi X DPRRI, menerangkan pihaknya memang datang bertujuan untuk mendengar secara langsung apa saja kendala dari penerapan sekolah model.
Dituturkan dalam UU, dana pendidikan bisa didapat dari APBN, APBD dan masyarakat. “Cuma harus transparan dan akuntabel. Hal ini harus dilaksanakan komite dan pihak sekolah, tanpa ada pungutan sedikit pun,” pungkasnya. [wawan]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.