
Jambari, penarik becak, menuntut penuntasan program bedah-rumahnya yang kini jadi bocor di mana-mana. [hayat]
Inilah yang dialami rumah Keluarga Jambari, penarik becak, yang ada di RT 02/RW 06 Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Lelaki berusia 65 tahun itu kini hanya bisa meratapi rumahnya yang porak-poranda ditinggal begitu saja oleh pelaksana bedah-rumah yang dikoordinator BKM Insan Mandiri di Benda.
“Tolong dirapikan kembali rumah saya. Jangan ditinggal begitu saja. Masa dari rumah yang katanya tidak layak huni, kini jadi rumah bocor di sana-sini,” ujar Jambari saat ditemui tengah istirahat sesuai menarik becak membawa penumpangnya di bawah pohon di Jl Almukhalisin, Jurumudi, Kamis (23/2/2017).
Lantas Jambari pun bercerita hidupnya bersama seorang isteri dan 3 anak memang serba kekurangan, karena nafkah memang didapatnya dari menarik becak. Sebab itu, dia tak pernah mimpi bisa memperbaiki rumahnya yang reyot yang berukuran 3 meter x 4 meter.
Rasa bahagia datang ketika dirinya ditawari rumahnya yang reyot akan dimasukkan dalam program bedah rumah Pemkot Tangerang beranggaran Rp 20 juta di tahun 2016. Pelaksananya adalah BKM Insan Mandiri yang ada di Kecamatan Benda.
Namun dari hari ke hari, minggu ke minggu, hingga 2 bulan rumah lamanya yang mulai dibedah di akhir tahun 2016, ternyata tak dituntaskan. Ada 4 tukang bangunan datang bersama pendropan banyak bata, semen, dan pasir, lalu dikerjakan sepekan.
Setelah itu, terhenti seminggu. Berikutnya datang lagi bahan bangunan dan tukang bekerja lagi menyemen, membongkar atap dan memperbaiki kusen jendela dan pintu. Setelah itu terhenti lagi hingga sekarang, tanpa kejelasan sebabnya.
Rozak Ketua RT 02/RW 06 Jurumudi, mencatat untuk bedah-rumah Jambari, pihak BKM Insan Mandiri baru mengirim 4.000 bata merah, pasir 5 mobil colt, 20 sak semen, dan 30 batang bambu. Bagian bangunan yang dikerjakan sendiri baru bagian dalam rumah, pemasangan dinding sebelah kanan tetapi belum diaci, sekat ruang kamar, dan dinding belakang rumah.
Sementara Tarji, Kasi Ekbang Kelurahan Jurumudi, mengakui untuk menindak-lanjuti masalah bedah-rumah Jambari, pihak kelurahan bersama ketua RT telah berulangkali mencoba menghubungi koordinator BKM Insan Mandiri, baik melalui telepon, SMS, sampai mengirim surat ke rumah koordinator BKM itu.
“Namun hingga kini semua usaha itu tak membuahkan hasil apapun, karena koordinator itu tak pernah membalasnya.”
Tarji belum mengetahui konsekuensi hukum apa yang akan menjerat koordinator BKM yang menelantarkan program bedah-rumah Jambari. Mestinya, BKM bertanggung-jawab atas persoalan ini. [hayat/wawan]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.