
Pengendara sepeda motor dan sepeda kayuh harus bergantian melintas badan Jembatan Kedaung yang belum difungsikan. [irfan]
Badan jembatan selebar 7 meter itu dipalangi banyak marka beton sehingga mobil tak bisa melintas. Hanya pengendara sepeda motor yang menerobos dengan membuka sebagian penghalang yang ada.
Meskipun begitu di setiap harinya bisa seribuan sepeda motor yang melintas jembatan dari Kadaung Barat ke Kedaung Baru, pun sebaliknya. Jembatan ini memang berakses memudahkan warga menuju banyak tujuan, di antaranya ke Kota Tangerang, ke Sepatan, ke Bandara Soekarno-Hatta, maupun ke Jakarta.
Dampaknya, di jam-jam sibuk terjadi kemacetan luar-biasa di badan jembatan karena ratusan sepeda motor harus bergantian menerobos celah marka beton yang dibuka-paksa warga.
Sejumlah warga, Senin (6/11/2017), mengaku heran dengan belum diresmikannya jembatan senilai Rp 36 miliar. “Sudah setahun jembatan rampung dibangun, namun belum ada upaya pemerintah untuk meresmikan jembatan ini,” kata Dadi, tokoh warga Kedaung Baru.
Warga lainnya menyebutkan para pejabat pun tak satupun yang pernah menengok ke jembatan ini. Baik Gubernur Banten, Walikota Tangerang maupun Bupati Tangerang. Mereka belum pernah datang ke sana untuk melihat hasil pembangunan jembatan.
“Bebarapa kali saya rapat di kelurahan tapi belum ada kejelasan. Ya kalau mau diresmikan, silahkan saja, warga tidak akan menghalang-halangi…” papar Dadi.
Pria paruh baya yang juga pengusaha perahu penyeberangan di Sungai Cisadane, berdekatan dengan jembatan itu, malah menyebutkan uang kerohiman yang dijanjikan pemerintah karena usahanya bisa menjadi bangkrut bila jembatan dioperasikan, sampai sekarang belum diperolehnya.
Warga lainnya memperkirakan belum dioperasikannya jembatan yang ditandai peresmian proyek itu, karena terkendala akses jalan yang sempit yang masuk ke wilayah Kedaung Baru.
Jalan penghubung dari bibir jembatan ke Jl Iskandar Muda sejauh 50 meter memang sempit. Jalan yang tersedia bercabang dua itu hanya memiliki kelebaran 3,5 meter yang sulit dilalui dua mobil berpapasan.
“Rencananya akan ada penggusuran untuk pelebaran jalannya oleh pemerintah dari Jl Iskandar Muda menuju jembatan itu. Kurang-lebih 15 sampai 20 meter lebarnya,”kata Wawan Gunawan, Lurah Kedaung Baru saat dikonfirmasi perihal rencana pemungsian jembatan.
Namun, dia pun belum mendapat kabar kepastian waktu pengerjaannya. [irfan]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.