
Awing (tengah) bersama dua pekerjanya tengah menggiling padi kering menjadi beras di kawasan persawahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. [hayat]
Ide cerdas dengan membawa mesin ke atas mobil bak terbuka, tentu saja, usaha penggilingan ini menjadi sangat mobil sehingga bisa mendatangi para petani di mana di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang membutuhkan jasa penggilingan gabah menjadi beras.
“Sangat memudahkan petani…” tutur Awing, pemilik penggilingan beras mobil bak terbuka itu, Rabu (12/4/2017) saat ditemui tengah menggiling gabah petani di wilayah Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Lalu, Awing berpromosi dengan usaha penggilingin PPG Barokah, dia kini menjadi populer di kalangan petani di kawasan pesisir utara Tangerang, baik di Kota Tangerang maupun Kabupaten Tangerang. “Usaha saya adalah penggilingan beras jemput bola ke persawahan maupun ke rumah-rumah pemilik padi,” katanya.
Saat ditemui di persawahan Kedaung Wetan, Awing ditemani para pekerjanya sibuk melakukan penggiling gabah menjadi beras. Karung demi karung padi kering dimasukkan ke mesin penggilingan yang di gerakan dengan mesin diesel dompleng di atas mobil.
Diceritakan Awing dia sudah mengusahakan penggilingan beras jemput-bola sejak 5 tahun lalu. Awalnya dia membuka usaha di rumah, namun semakin hari semakin sepi pelanggannya karena kalah bersaing dengan usaha penggilingan lainnya yang lebih modern.
Inovasi pun dilakukannya dengan mendekatkan usaha penggilingan gabah ke lokasi petani atau pemilik padi kering. Hasilnya, dia takjub karena terobosannya mendapat sambutan hangat petani dan pemilik gabah. Tinggal menelepon, dia siap datang memberi layanan penggilingan.
Namun agar kedatangannya mendapatkan untung, dia memberi persyaratan, pengorder giling padi kering minimal harus memiliki berat padi kering yang akan digiling minimal 20 karung dengan masing-maisng berat 50 kg per karung.
Uang jasa yang dikenakan per karung padi kering Rp 20.000, sehingga pendapatan minimal yang didapat Awing sekali mendapat order sebesar Rp 400.000. Wah lumayan ya!
H Karim, pemilik padi kering asal Kedaung Wetan yang memberi order Awing, mengutarakan dirinya memakai jasa usaha PPG Barokah karena memudahkan penggilingan gabahnya. “Setiap panen saya selalu memanggil Awing.”
Selain bisa menghemat biaya transpotasi ke penggilingan beras, kata dia, juga dirinya tidak perlu repot-repot menaik-turunkan karung berisi padi atau beras sesaat atau sesudah digiling karena semua dilakukan Awing dan pekerjanya. [hayat]
0 Komentar
Anda bisa menjadi orang pertama yang memberikan komentar.