SPMB Banten 2025 Dikeluhkan Warga, Posko PWI Tangerang Kebanjiran Aduan
TANGERANG [ProBENTENG] – Setiap pagi sejak awal Juni, Posko Pengaduan SPMB 2025 milik PWI Kota Tangerang tak pernah sepi. Keluhan datang bertubi-tubi, dari orang tua yang cemas akan nasib pendidikan anaknya di tengah proses pendaftaran yang membingungkan.
“Banyak yang datang karena tidak tahu harus mulai dari mana. Jalur pendaftaran, syarat-syarat, bahkan istilah-istilahnya masih asing,” ungkap Ukon Furkon Sukanda, Ketua Posko Pengaduan.
Tak hanya soal informasi, kekecewaan juga muncul karena kuota afirmasi yang mengecil drastis dan proses verifikasi data yang berjalan lamban. “Sudah daftar dua hari lalu, tapi belum diverifikasi juga,” keluh salah satu orang tua kepada tim posko.
Masalah lain adalah sistem seleksi yang dinilai tertutup. Para orang tua merasa tidak bisa memantau secara jelas posisi anak mereka dalam seleksi sementara.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten, Lukman, meminta masyarakat bersabar. Menurutnya, data pendaftar sangat dinamis dan verifikasi membutuhkan waktu serta ketelitian. “Prosesnya transparan, tapi memang belum bisa dipublikasikan sejak awal. Kita tunggu selesai verifikasi,” katanya.
Ia mengakui bahwa keterbatasan jumlah verifikator menjadi hambatan. “Kita sudah instruksikan penambahan tim. Verifikator harus yang resmi dan terdaftar sistem, ini penting untuk menjaga integritas data,” ujarnya.
Kini, jalur domisili juga mempertimbangkan nilai rapor selain jarak dan usia. Hal ini menambah kebingungan di tengah warga yang terbiasa dengan sistem zonasi lama.
Ukon memastikan, posko akan tetap buka hingga akhir Juli demi membantu para orang tua menghadapi proses yang rumit ini. “Kami hanya ingin warga mendapatkan informasi yang benar dan adil,” ujarnya. [ron]