Probenteng.com

Media Online Tangerang dan Sekitarnya

Air Keran Keruh, Warga Kota Tangerang Terpaksa Masak Pakai Air Galon

Sejumlah warga di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang mengeluhkan kondisi air keran di rumahnya yang mengalami kekeruhan.
Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane Kota Tangerang

TANGERANG [ProBENTENG] – Sejumlah warga di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang mengeluhkan kondisi air keran di rumahnya yang beberapa hari ini mengalami kekeruhan.

Air keran yang berasal dari jaringan pengelolaan perusahaan daerah Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang itu tampak berwarna kecoklatan dan bila diendapkan mengandung lumpur.

Nelis, salah satu warga Kampung Perintis, Kelurahan Sukasari mengungkapkan kondisi ini terjadi sekitar Jumat, 21 Juli 2023 hingga saat ini.

“Saya jadi nggak berani memasak pakai air itu, terpaksa saya beli air galon untuk memasak dan yang lain-lain,” ujarnya, Selasa (25/7/2023).

Sementara Syarif Hidayat, Humas Perumda Tirta Benteng mengaku memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Dia menjelaskan pengelolaan air saat ini terkendala surutnya air baku dari Sungai Cisadane.

“Adanya musim kemarau sehingga suplay air dari hulu sungai di daerah Bogor berkurang, ditambah adanya kerusakan di Pintu Air 10 juga menjadi penyebab surutnya Sungai Cisadane,” pungkasnya.

 

PINTU AIR 10 RUSAK

Diinformasikan Bendungan Pintu Air 10 di Kota Tangerang mengalami kerusakan pada 4 pintunya sehingga tidak bisa tertutup rapat. Kerusakan itu membuat permukaan air Sungai Cisadane mengalami penyusutan. Di mana fungsi air Sungai Cisadane terbesar dimanfaatkan untuk pengelolaan air bersih untuk warga Kota Tangerang dan sekitarnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Bambang Heri pun telah melakukan kunjungan ke Bendungan Pintu Air 10 dan melakukan perbaikan secara darurat terhadap pintu air yang rusak. Perbaikan darurat ini menggunakan stop block (penahan air) serta karung berisikan pasir.

Bambang Heri juga menambahkan, setelah perbaikan darurat ini dilakukan, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap pintu air yang rusak, sehingga akan dilakukan perbaikan secara permanen.

“Dicek terlebih dahulu oleh tim pada minggu ini, setelah itu baru dilakukan perbaikan secara permanen. Kerusakan ini juga disebabkan karena usia dari bangunan yang sudah tua dan tidak berfungsinya penutup air,” ujar Bambang Heri kepada wartawan. [ron]

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *