9 Bulan Telantar, Jembatan Kedaung Jadi Lokasi PK-5
NEGLASARI [ProBENTENG] – Sembilan bulan sudah Jembatan Kedaung yang dibangun Pemprop Banten menghubungkan Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang ke Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, telah rampung dibangun.
Namun ternyata jembatan ini belum juga difungsikan karena jalan penghubung selepas jembatan ke Jl Iskandar Muda di Kecamatan Neglasari belum juga dibangun dan dilebarkan Pemkot Tangerang.
Sontak warga di dua kecamatan di perbatasan dua daerah itupun mempertanyakannya. Kok, bisa-bisa saja jembatan yang diimpi-impikan warga sejak dua puluh tahun lalu dan kini telah terwujud bagai ditelantarkan Pemkot Tangerang. “Mestinya Gubernur Banten pun jangan diam bae atuh…”
Pemantauan ProBENTENG, Kamis (1/2/2018) ke lokasi jembatan itu, melihat kekecewaan warga dua kecamatan itu. “Sesaat jembatan selesai dibangun kami gembira, tetapi kini berubah menjadi kecewa…” tutur Rahman, warga Sepatan Timur.
Disebutkannya Pemerintah Kota Tangerang terkesan tidak ambil peduli dengan kondisi pemanfaatan jembatan ini. “Masa sudah 9 bulan jembatan selesai dibangun namun belum bisa juga difungsikan karena ada hambatan rumah warga yang belum dibebaskan untuk pembangunan jalan penerus jembatan di Neglasari.”
Dedi, warga Neglasari, menambahkan bila melihat masalahnya sepertinya terjadi gap antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Kota Tangerang sehingga komunikasi tidak berjalan baik sehingga pemecahan masalah pemungsian jembatan baru pun tak bisa dilakukan.
“Sayang kan kalau jembatan yang dibangun dengan uang rakyat puluhan miliar harus telantar pemanfaatannya,” katanya.
JADI LOKASI PK-5
Hasil pemantauan kemarin pun membuktikan beton palangan masih dipasang di badan jalan masuk jembatan, baik dari arah Sepatan Timur maupun dari arah Neglasari dengan celah hama satu meter. Praktis hanya sepeda motor yang bisa melintas jembatan dan di saat jam-jam sibuk pun terjadi kemacetan luar-biasa di sana.
Disebabkan belum berfungsinya jembatan inipun akhirnya badan jembatan dan trotoar jembatan dimanfaatkan belasan pedagag kaki lima (PK-5) menggelar dagangan. Gayung bersambut, banyak warga pun asyik berbelanja di PK-5 ini.
Alek, seorang PK-5, mengaku di setiap harinya dia mangkal di atas jembatan dan banyak pembelinya. dia merasa senang bisa berdagang di atas jembatan ini. Sebab itu di setiap harinya jembantan ini dijadikan tempat mangkal. “Pada sore hari banyak warga bermain di sini…”
Achmad Ricky Fauzan, Sekretaris Kecamatan Neglasari, mengakui jembatan itu belum diresmikan karena jalan penerusnya belum dibangun disebabkan ada rumah warga yang belum bisa dibebaskan.
“Ini bukan wewenang pihak kecamatan karena yang berhubungan dengan pembebasan adalah dinas di Pemkot Tangerang. Untuk itu kami tidak bisa memberi komentar apapun mengenai hal ini,” pungkasnya. [wawan]